A. Pengertian Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ). Menurut S Hamid Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).
Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pengajaran IPS itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas – luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Didalam proses belajar mengajara di perlukan suatu metode yang sesuaidengan situasi dan kondisi yang ada. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu memfunfsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai dengan Student Active Learning (SAL).
B. Macam-macam Metode Pembelajaran Yang Cocok dalam pembelajaran Sejarah
Metode – metode untuk mata pelajaran IPS khususnya mata pelajaran sejarah cukup beraneka ragam. Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga tingkat daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode pembelajaran IPS dapat di klasifikasikan atas dua macam yaitu :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang terutama bersifat verbal ( Tjipto Utomo dan Ruitjer ; 1985:184 ). Ada tiga unsure di dalam metode ceramah, yaitu :
• Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
• Adanya guru yang memberian informasi secara lisan.
• Adanya sejumlah informasi yang akan disampaikan ke kelompok siswa.
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ). Menurut S Hamid Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).
Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pengajaran IPS itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas – luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Didalam proses belajar mengajara di perlukan suatu metode yang sesuaidengan situasi dan kondisi yang ada. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu memfunfsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai dengan Student Active Learning (SAL).
B. Macam-macam Metode Pembelajaran Yang Cocok dalam pembelajaran Sejarah
Metode – metode untuk mata pelajaran IPS khususnya mata pelajaran sejarah cukup beraneka ragam. Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga tingkat daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode pembelajaran IPS dapat di klasifikasikan atas dua macam yaitu :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang terutama bersifat verbal ( Tjipto Utomo dan Ruitjer ; 1985:184 ). Ada tiga unsure di dalam metode ceramah, yaitu :
• Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
• Adanya guru yang memberian informasi secara lisan.
• Adanya sejumlah informasi yang akan disampaikan ke kelompok siswa.
Metode ceramah ini lebih tepat digunakan bila proses pembelajaran memiliki kondisi sebagai berikut:
• Tujuan dasar pembelajaran adalah menyampaikan informasi baru.
• Isi pembelajaran bersifat langka, misalnya berupa penemuan baru.
• Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus keompok tertentu.
• Membangkitkan minat terhadap pelajaran.
• Isi pelajaran tidak diingat dalam waktu yang lama.
• Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan pengarah penyelesaian tugas mengajar.
Metode ceramah ini kurang sesuai digunakan jika :
• Tujuan pelajaran bukan tujuan perolehan informasi.
• Isi pelajaran perlu diingat dalam waktu yang cukup lama.
• Isi pelajaran komplek, rinci, dan abstrak.
• Pencapaian tujuan yang merprasyaratkan partisipasi siswa.
• Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan kognitif tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan evaluasi.
• Para siswa yang intelegensinya atau pengalaman pendidikannya rata – rata atau dibawah rata – rata.
Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah, Tjipto Utomo Ruijter menyarankan agar guru bersedia :
• Menyadari apa kehendak akan dicapai dengan ceramah yang diberikan dalampelajarannya.
• Menganalisis hal – hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan ceramah.
• Berlatih terus berceramah, karena tidak satu perubahan pun yang berhasil dengan “ sekali jadi ”.
Prosedur pemakaian metode ceramah yaitu sebagai berikut :
a. Tahap persiapan ceramah, meliputi :
• Mengorganisasikan isi pelajaran yang akan diceramahi.
• Mempersiapkan penguasaan isi pelajaran yang akan di ceramahkan.
• Memilih dan mempersiapkan media instruksional dan atau alat bantu yang akan digunakan dalam ceramah.
b. Tahap awal ceramah, meliputi :
• Meningkatkan hubungan guru dan siswa.
• Meningkatkan perhatian siswa.
• Mengemukakan pokok – pokok isi ceramah.
c. Tahap pengembangan ceramah, meliputi :
• Keterangan yang akan diberikan hendaklah secara singkat dan jelas.
• Penggunaan papan tulis sebagai upaya visualisasi pokok – pokok masalah yang akan di terangkan.
• Keterangan ulang dengan menggunakan istilah atau kata – kata lain yang lebih jelas.
• Perinci dan perluas isi pelajaran.
• Carilah balikan (feed back) sebanyak – banyaknya dalam berceramah.
• Harus dapat mengatur alokasi waktu ceramah.
d. Tahap akhir ceramah, meliputi :
• Pembuatan rangkuman dari garis – garis besar isi pelajaran yang diceramahkan
• Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran berikutnya.
• Penjelasan tentang kegiatan pertemuan berikutnya.
Metode ceramah ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulan metode ceramah adalah sebagai berikut :
a. Keunggulan
• Murah, dikarenakan efisien dalam emanfaatan waktu, dapat menyajikan ide – ide secara lebih jelas. Seorsng guru dapat menguasai sejumlah siswa dan memudahkan penyajian sejumlah materi pelajaran.
• Mudah di sesuaikan (adaptebel), hal ini dikarenakan dapat di sesuaikan dengan para siswa tertentu, pokok permasalahan, keterbatasan waktu, dan keterbatasan peralatan. Selain itu daapat disesuaikan dengan jadwal guru ketidaksediaan bahan – bahan tertulis.
• Dapat mengembangkan kemampuan mendengar para siswa.
• Merupakan penguatan bagi guru dan siswa.
• Dapat mengkaitkan secara langsung isi pelajaran dengan siswa maupun guru pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.
b. Kelemahan
• Cenderung terjadi proses komunikasi di kelas yang sifatnya satu arah.
• Centering kearah pembelajaran berdasarkan keinginan guru atau yang disebut dengan guru sentries.
• Menurunnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, bila ceramah dilakukan lebih 20 menit.
• Dengan ceramah hanya mampu menghasilkan ingatan dalam diri siswa dalam jangka waktu yang pendek.
• Merugikan bagi sisa yang memiliki tipe pengamatan auditif.
• Merugikan siswa yang mampu belajar sendiri dari pada diceramahi secara klasikal.
• Tidak efektif untuk mengajarkan ketrampilan motorik dan menanamkan sifat kepada siswa.
Alasan
Metode ini cocok untuk pelajaran sejarah karena untuk menambah kemampuan untuk guru dan dosen atau guru mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang terutama bersifat verbal
2. Metode Karya Wisata (Study Tour Method)
Metode karyawisata adalah salah satu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidikan dan diharapkan peserta didik membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta dipandang oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar kelas untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Tujuan dari metode karyawisata yaitu :
Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari di dalam kelas secara teoritis dengan keadaan nyata di lapangan atau membandingkan antara teori dengan praktik penggunaannya. Untuk menghilangkan kejenuhan belajar siswa dan sebagai reaksi stabil belajar.
Manfaat dari metode karyawisata yaitu :
1) Memberikan pengertian yang lebih jelas terhadap pokok masalah atau pembahasan dengan melihat atau mengunjungi benda atau lokasi yang sebenarnya.
2) Membangkitkan dan menumbuhkan rasa cinta dan kesadaran yang tinggi dalam diri pribadi anak terhadap lingkungan dan tanah air sebagai ciptaan Allah.
3) Mempercapat pemahaman siswa, karena langsung datang langsung ke objeknya.
4) Mendorong siswa agar lebih mengenal lingkungan secara baik.
5) Melatih siswa bersikap lebih terbuka, objektif, dan luas pandangan mereka terhadap pandangan luar.
6) Menambah pengalaman, baik itu siswa maupun guru mempunyai kesempatan untuk mempelajari objek dengan jelas.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata :
Agar metode karya wisata dapat terlaksana dengan efektif, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai secara matang
2. Dapat mempertimbangkan segi untung rugi serta manfaat karya wisata dilaksanakan
1. Jika karyawisata menuju tempat-tempat pabrik, ke suatu percetakan, musuam bersejarah dan ke panti asuhan biasanya diadakan terlebih dahulu kontak / hubungan dengan pimpinan instansi bersagkutan, dan menetapkan waktu pelaksanaannya
2. Mempersiapkan segala perangkat/peralatan yang diperlukan dalam perjalanan
3. Bila diperlukan bentuklah tim panitia pelaksana karya wisata. Yang bertugas mengkoordinir dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan karyawisata dan keamanan
4. Membuat tata tertib yang harus ditaati, merencanakan waktu yang tepat, rencana biaya dan sebagainya jauh-jauh hari sebelumnya
5. Mendiskusikan hasil karyawisata, serta merumuskan follow up dari hasil karya wisata. Misalnya dengan membuat laporan dan karangan ilmiah
6. Perli berhati-hati agar pelaksanaan metode ini tidak hanya merupakan pikink belaka
Adapun kekurangan dan kelebihan dari metode ini yaitu :
a. Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut:
o Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
o Membuat bahan yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
o Pengajaran dapat lebih merangsang kreatifitas anak
b. Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut:
o Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak
o Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
o Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan
o Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan
o Biayanya cukup mahal
o Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh
Alasan
Dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi akan tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata ialah cara mengajar yang dilakukan dengan mengajk siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik, perusahaan dan lain sebagainya agar siswa bisa langsung dapat mengetahui bagaimana kondisi atau sistem-sistem yang patut untuk di pelajari.
Dengan melaksanakan teknik karyawisata siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya, menanamkan rasa cinta pada alam. Mengembangkan kegairahan belajar siswa, rekreatif (menghibur siswa), mamberikan kepada siswa bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi (yang tidak terpisah dan terpadu). Agar teknik karyawisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
Masa persiapan karyawisata.
o Perumusan tujuan instruksional yang jelas.
o Pertimbangan pemilihan teknik karyawisata.
o Menghubungi pemimpin objek yang akan dikunjungi.
o Penyusunan perencanaan yang masak, membagi tugas-tugas dan sarana.
o Pembagian siswa dalam kelompok.
Masa pelaksanaan karyawisata.
o Pemimpin rombongan mengatur segalanya dan dibantu petugas-petugas lainnya.
o Memenuhi tatatertib yang sudah ditentukan bersama.
o Mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi.
o Memberi petunjuk bila perlu.
Masa kembali dari karyawisata.
o Mengadakan diskusi segala hal dari hasil karyawisata itu.
o Menyusun laporan atau paper, kesimpulan yang telah diperoleh.
o Tindak lanjut dari hasil karawisata atau aktualisasinya.
3. Model Pembelajaran (Sejarah) menggunakan Metode Kartu Poker dalam Mengajar Pelajaran IPS
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Media sebagai alat bantu visual :
• Mendorong motivasi belajar
• Memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
• Mempertinggi daya serap atau retensi belajar
Adapun beberapa kelebihan dalam Metode Kartu Poker ini adalah :
1. Meningkatkan rasa Ingin Tahu dan IQ Anak
2. Siswa menjadi lebih aktif
3. Memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa.
4. Memperdalam kemampuan siswa dalam berinisiatif
5. Serta memngajarkan siswa untuk berani mengambil keputusan dalam pembelajaran
Namun, dibalik kelebihan tersebut tentu ada bebrapa hal kekurangan dari metode tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Jika siswa tidak mampu menjawab, maka kesempatan point gagal dengan waktu yang terbatas ketentuannya.
2. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya
3. Siswa menjadi terfokus ke media dari pada pengetahuan dari sekitarnya
Sebelum mengajar , sebaiknya guru menjelaskan permainan pembelajaran yang akan di ajarkan. Lalu siswa di atur agar lebih tertib dan tenang ketika proses pembelajaran berlangsung.siswa diharapkan telah memahami materi( sejarah) yang telah ditentukan guru dalam soal-soal yang akan diberikan ketika permainan berlangsung. Guru menjelaskan tujuan dan maksud dari permainan tersebut, menjelaskan aturan permainan serta point-point yang akan siswa dapat apabila berhasil menjawab pertanyaan dari permainan kartu tersebut. Adapun Media yang harus disiapkan seorang guru ialah :
1. Kartu yang bertulis point dari 1 point s/d 20 point sebanyak 20 kartu
2. Lalu kartu berisi pertanyaan yang akan siswa jawab
3. Menyediakan jam, atau stopwatch untuk melihat waktu permainan
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
1. Guru menjelaskan waktu yang telah ditentukan salama 1 Jam, dan permainan berlngsung hanya ± 5 menit ketika siswa menjawab soal yang diberikan
2. Guru meminta siswa untuk berani dan menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang diberikan nantinya.
3. Siswa disuruh memilih 5 kartu untuk memilih berapa point yang akan siswa dapatkan
4. Jika siswa merasa tidak puas dengan point yang dipilih, maka siswa dapat mengganti kartu dengan ulang memilih. Namun sebaliknya, apabila siswa telah memilih siswa harus bisa menjawab kartu pertanyaan dengan benar.
5. Guru menjelaskan aturan permainan dan cara permainan kartu poker
6. Apabila siswa tidak berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, maka siswa akan kehilangan point dari kartu yang dipilihnya. Namun, semakin banyak pertanyaan siswa yang benar. Maka semakin banyak pula point yang siswa dapatkan.
7. Setiap siswa hanya di beri kesempatan 5 pertanyaan.
Alasan
Kenapa media ini cocok dalam media pembelajarn, karena untuk merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik, dan pada saat guru menjelaskan agar siswa memperhatikan bahkan guru mampu memasukan soal-soal yang akan diberikan ketika permainan berlangsung.
4. Metode Tanya Jawab
Tanya jawab adalah salah satu metode pengajaran yang paling sering dipakai dalam mengajarkan pelajaran Agama dan pelajaran non eksak lainnya. Hal ini mengingat pelaksanaannya yang sederhana, artinya tidak terlalu banyak biaya atau fasilitas yang diperlukan seperti metode proyek karyawisata, sosiodrama, dan lain sebagainya. Namun metode ini mempunyai banyak sekali manfaat, yaitu:
1. Untuk meninjau pelajaran yang lalu (melalui metode ceramah).
2. Melatih siswa untuk berani mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya tidak/kurang jelas
3. Untuk mengarahkan pemikiran siswa ke suatu kesimpulan (generalisasi).
4. Membangkitkan perasaan ingin tahu dan ingin bisa pada diri siswa.
Berdasarkan manfaat tersebut yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan kembali bahwa: Pertama, seorang guru ketika mengajar dapat melihat umpan balik dari siswa yang akan memudahkan baginya untuk mengevaluasi dan menentukan tindakan selanjutnya. Kedua, bagi siswa, di samping menjadi aktif dan berani mengemukakan buah pemikirannya, merekapun juga semakin bertambah kreatif.
Disamping itu, semua para ahli menggambarkan tentang pentingnya metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Bertanya dengan baik berarti mengajar dengan baik.
2. Seni/strategi mengajar adalah seni/strategi menuntun pertanyaan.
3. Berpikir itu sendiri adalah bertanya.
4. Pertanyaan yang sudah tersusun baik sebenarnya sudah sebagian terjawab.
Dan masih banyak manfaat lain dari metode tanya jawab tersebut. Namun yang menjadi permasalahan sekarang, bagaimana tanya jawab itu bisa berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan? Atau sejauh manakan efektivitas pertanyaan yang telah dilaksanakan. Proses belajar yang efektif bisa ditimbulkan oleh pertanyaan yang efektif. Kenyataannya pun membuktikan demikian. Namun metode ini sering ditemukan berbagai hambatan dan kelemahan yang tidak diinginkan, baik dari segi pendidik, siswa dan efisiensi waktu. Untuk itu, kepada para pendidik diharapkan:
1. Adanya pengertian tentang eksistensinya di dalam kelas.
2. Memahami peranan pertanyaan saat proses belajar berlangsung.
3. Menguasai teknik mengajukan pertanyaan.
Agar pertanyaan yang diajukan menjadi efektif, dibutuhkan penguasaan keterampilan dasar sebagai berikut:
Phrasing
Phrasing adalah menyusun kalimat tanya yang jelas dan singkat. Dan hendaknya hindari pertanyaan yang bisa mengaburkan pikiran siswa. Juga kata-kata yang dipakai disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
Focusing
Focusing adalah memusatkan perhatian siswa ke arah jawaban yang diminta oleh sang penanya (pendidik). Ini menyangkut tingkat scope pertanyaan dan aspek jumlah tugas dari pertanyaan. Yang diminta adalah respon tunggal, bukan respon ganda.
Pausing
Pausing adalah memberi kesempatan sejenak kepada siswa untuk menyusun jawabannya. Ini disebabkan adanya perbedaan siswa dalam kecepatan merespon dalam berpikirnya (persepsi). Sehingga cara ini memperhatikan perbedaan individual.
Reinforcement
Reinforcement yaitu teknik memberi hadiah atau dorongan yang dikehendaki siswa. Hadiah ini bisa berupa ucapan-ucapan atau pesan fissi seperti senyuman dan anggukan kepala, dan lain sebagainya.
Promting
Promting adalah memancing siswa dengan pertanyaan lain agar terbimbing dalam menemukan jawaban dari pertanyaan pertama. Cara ini dapat ditempuh dengan cara:
• Menyusun pertanyaan baru, tapi maksudnya sama.
• Menjelaskan pertanyaan tersebut dengan contoh-contoh konkrit.
• Menyederhanakan pertanyaan.
• Menurunkan tingkat kesukaran dari isi pertanyaan.
Probing (pelacakan)
Yaitu mengajukan pertanyaan yang bersifat melacak. Guru mengikuti respon siswa kemudian merangsang siswa untuk memikirkan jawaban yang telah mereka ajukan dengan maksud untuk mengembangkan jawaban pertama tadi agar lebih jelas, akurat dan original.
Apa yang disebutkan pada point-point diatas sebenarnya tidak begitu sulit untuk dilaksanakan, hanya saja tumbuhnya kesadaran dalam bertanya dan menjawab inilah yang kadang-kadang sulit. Namun dengan berangsur-angsur mencoba, Insya Allah akan berjalan secara otomatis pada diri kita. Semoga ada manfaatnya, bisa dicoba dan diterapkan.
Pertanyaan dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu metode cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Pertanyaan boleh berasal darisiswa maupun guru.. untuk mengerti metode Tanya jawab, ada tiga istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu. Tiga istilah ini adalah pertanyaan, respon, dan reaksi. Pertanyaan dapat ditandai dengan kata – kata atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon verbal. Respons dapat menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah jawaban. Sedangkan reaksi dapat menunju kepada perubahan dan penilaiaan terhadap pertanyaan dan respons (Hyman, 1974 : 289-290).
Metode Tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Tujuan pemakaian metode tanya jawab yaitu sebagai berikut:
1. Mengecek pemehaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran.
2. Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu ketrampilan yang kognitif maupun sosial.
3. Memberikan rasa aman kepada siswa melalui pertanyaan yang dipastikan menjawabnya.
4. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan (inquiri) dalam memperjelas suatu masalah.
5. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.
Kelebihan dan Kekurangan Tanya Jawab
Metode Tanya memiliki beberapa kelabihan dan kekurangan, sebagai berikut:
o Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
o Kekurangan Metode Tanya Jawab
1. Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendororng siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menajawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Alasan
Penerapan pembelajaran dengan metode Tanya jawab dan diskusi akan sangat menarik untuk dikaji secara detail. Metode Tanya jawab menawarkan keterampilan dalam mengkaji problem pendidikan dengan cara diskusi sebagai solusi menghidupkan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa berpikiran bahwa belajar merupakan aktivitas yang menjenuhkan sekali sering banyak siswa beranggapan duduk di ruang kelas ibarat sebuah ruang tahanan. Problem demikian mungkin ada benarnya akibat siswa harus berjam-jam dengan kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan beranggapan belajar lebih menjadi beban yang menimbulkan gejolak daripada upaya mendapatkan ilmu pengetahuan. Mungkin diantara siswa yang masih mau mengenyam pendidikan yang tidak lebih dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas atau sekedar mendapatkan nilai tanpa kesadaran mengembangkan pengetahuan atau mengasah keterampilan berpikir.
UNIVERSITAS JEMBER
FKIP SEJARAH
110210302039